Kamis, 27 November 2008

Siklus Sirkus




TAK ada lagi misteri itu sebenarnya
bila kau artikan dia sebagai rahasia

aku sudah berkali-kali datang jadi saksi
duduk di kursi majelis ini, di hadapan
mahkamah hakim yang lupa mengetuk palu

bisakah mereka buktikan bercak darah
di jemariku itu memercik dari lukamu?

bisakah mereka usut kemana ulur tambang
itu berujung? ke sumur di halaman penjaraku?
atau ke ujung tiang gantungan?

nasib seperti siklus pertunjukan sirkus,
hore, ada yang terampil memainkan nasib,
hore, ada yang ikhlas bertepuk tangan

nasib, pun seperti kepiting capit perisai
dia menggali hanya satu lubang di pantai
yang teramat lapang teramat jauh melandai

bukankah, telah runtuh tembok di kota kita
yang dulu begitu kukuh memisahkan aku yang
rindu dan engkau yang angkuh

ada pintu di sana, dijaga sepasukan tentara
yang menyodorkan formulir yang harus kau isi
dengan sedikit dusta dan selebihnya karanglah
cerita, tentang apa saja: buah semangka,
daun cincau, padang kerangka, jalan ranjau....


Rabu, 19 November 2008

Kepada Jaranireng: Aku dan Tulisanku


Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....